Rotary and Packet System Bringing Hope to Indonesia’s Village
July 11, 2020
Pandemi Covid-19 membawa dampak ekonomi yang cukup buruk. Harga hasil pertanian yang kian menurun dan menyempitnya peluang di segala sektor ekonomi menyebabkan banyak warga di pedesaan yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di saat bersamaan, akses untuk alat pelindung diri yang utama dan esensial untuk pencegahan penularan Covid-19, seperti masker, sangat sulit di dapat dan harganya pun cukup mahal.
Rotary Club Tangerang mengajak PT Packet System dan SukkhaCitta bekerjasama untuk membuat sebuah proyek berkelanjutan yang tidak hanya menyediakan masker untuk orang-orang yang membutuhkan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi penduduk desa yang kehilangan mata pencahariannya akibat Covid-19. Bersama-sama, 700 masker dibuat dan didistribusikan dari SukkhaCitta, bernama Hope Mask, ke berbagai tempat, antara lain Paguyuban Thalasemia, Sr. Regina Prapiwi Osu St. Ursula di Ende – NTT, Sr. Martha Din Osu Biara Ursulin St. Angela di Ruteng, Flores – NTT, dan Panti Asuhan Abigail di Pamulang – Tangerang, dan Yayasan Kanker Anak Indonesia.
Hope mask merupakan buatan tangan dari beberapa kelompok perempuan di Desa Jlamprang, Jawa Tengah, yang kehilangan mata pencahariannya karena pandemi Covid-19. SukkhaCitta mengajarkan beberapa kelompok, secara virtual, untuk membatik bagian terluar masker, lalu dijahit tangan oleh kelompok lainnya.
Proyek ini menghasilkan lapangan pekerjaan untuk 14 perempuan. Juga menyokong kehidupan 28 pengrajin lainnya serta 10 petani di Jlamprang yang bekerja dengan SukkhaCitta untuk menyediakan pewarna alami yang digunakan untuk mewarnai 700 masker, yang diwarnai sesuai dengan namanya, Hope Mask, dengan warna harapan: Biru.
Selain itu, Rotary Club Tangerang juga mendapatkan bantuan dari seorang sahabat, Ibu Wina Christina, untuk besama-sama menyumbangkan 600 masker buatan lokal kepada SDN Pakujaya 01 di Tangerang Selatan.
Indonesia’s villages are hit particularly hard by the economic fallout of Covid-19. With prices of agricultural produce dropping and already scarce economic opportunities faltering, many people in rural Indonesia are struggling to make ends meet every day. At the same time, access to even the most basic of personal protective equipment (PPE) such as masks is difficult and expensive.
That’s why Rotary Club Tangerang decided to join hands with PT Packet System and SukkhaCitta to create a meaningful project that would not only provide essential masks for those in need but create economic opportunities, too: Together, we made and distributed 700 of SukkhaCitta’s Hope Masks to Thalassemia Association, Sr. Regina Prapiwi Osu St. Ursula in Ende – East Nusa Tenggara, Sr. Martha Din Osu Biara Ursulin St. Angela in Ruteng, Flores – East Nusa Tenggara, Abigail Orphanage in Pamulang – Tangerang, and Indonesian Child Cancer Foundation.
What’s so special about these masks is that they are handcrafted in Jlamprang Village, Central Java – by a group of women who had lost their source of income due to the current pandemic. SukkhaCitta trained them remotely to batik the most outer layer of the mask before it is stitched together by another group of seamstresses in the same village.
In total, this project provided work for 14 women. And of course, it also supported the other 28 artisans and 10 farmers in Jlamprang who work with SukkhaCitta and source the natural dyes we used to give our 700 masks the color of hope: blue.
Rotary Club Tangerang also received some help from a dear friend, Mrs. Wina Christina, to donate 600 local-made masks to SDN Pakujaya 01 in South Tangerang.